![]() |
Ilustrasi: menentukan tujuan sebelum mulai investasi |
Investasi Sesuai Tujuan, Biar Nggak Salah Arah
Sering banget orang mulai investasi karna “biar ikutan” atau karna tren. Padahal, tanpa tujuan, investasi bisa jadi sia-sia bikin bingung, panik, atau malah stres. Sebelum melangkah, penting banget tentuin dulu apa sih tujuan lo apakah itu cuma buat liburan, beli rumah, atau pensiun tenang. Dengan tujuan yang jelas, lo bisa pilih instrumen investasi yang tepat, sesuai kebutuhan dan waktu.
1. Tujuan Jangka Pendek (1–3 Tahun)
Kalau lo punya target di kisaran 1–3 tahun misalnya nabung nikah atau DP motor pilih instrumen yang stabil seperti reksa dana pasar uang atau deposito. Ingin yang praktis dan jelas langkah pertamanya? Coba baca: Langkah Pertama Memulai Investasi
2. Tujuan Jangka Menengah (3–7 Tahun)
Buat tujuan seperti beli rumah atau modal usaha, alokasikan ke reksa dana campuran atau obligasi. Risikonya lebih kelihatan, tapi peluang hasilnya juga lebih tinggi daripada sekadar nabung di rekening biasa.
3. Tujuan Jangka Panjang (7 Tahun ke Atas)
Investasi untuk pensiun dini atau dana pendidikan anak? Instrumen yang cocok antara lain saham, reksa dana saham, atau emas. Di sini efek bunga berbunga bisa bikin cuan makin terasa kalau lo sabar dan konsisten jalanin.
4. Evaluasi Berkala
Setahun sekali, cek lagi apakah strategi investasi lo masih cocok sama tujuan. Kalau lo butuh pendapatan pasif dan penghasilan dari investasi, baca juga: Apa Itu Dividen? Panduan Singkat untuk Pemula
Kesimpulan
Investasi tanpa tujuan itu seperti naik kapal tanpa tujuan bisa berputar tanpa arah jelas. Tentuin dulu mau ke mana, lalu tentukan instrumen yang cocok. Cek berkala, adaptasi kalau perlu, dan biarkan investasi lo jadi jalan menuju masa depan lebih cerah, bukan sekadar ikut tren.
Referensi: Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
That means I'm not suitable to be an investor because every week and month I take profits again
BalasHapusMakasih kak
BalasHapus