Gambar: Tulisan "Risk" di papan, melambangkan bahwa setiap investasi pasti punya risiko yang harus dipahami.
Setiap orang pasti pengen investasinya untung, tapi kenyataannya gak selalu begitu. Dalam dunia investasi, ada yang namanya risiko. Risiko ini adalah kemungkinan hasil investasi kamu tidak sesuai harapan, bahkan bisa bikin rugi.
Jenis-Jenis Risiko Investasi
1. Risiko Pasar
Harga saham atau kripto bisa naik turun karena faktor ekonomi global, isu politik, atau sentimen investor. Misalnya, harga saham anjlok saat pandemi karena banyak bisnis berhenti beroperasi.
2. Risiko Likuiditas
Ini risiko ketika kamu sulit menjual asetmu jadi uang tunai. Contoh: kamu punya tanah di lokasi terpencil, tapi butuh uang cepat. Bisa jadi susah cari pembeli, walaupun nilainya tinggi.
3. Risiko Inflasi
Kalau inflasi lebih tinggi dari hasil investasimu, berarti nilai uangmu sebenarnya menyusut. Contoh: bunga deposito 3% per tahun, tapi inflasi 5%. Artinya uangmu malah berkurang nilainya.
4. Risiko Kredit
Risiko ini biasanya muncul pada investasi obligasi atau pinjaman. Misalnya kamu beli obligasi perusahaan, tapi perusahaannya bangkrut dan gagal bayar. Kamu bisa kehilangan modal.
5. Risiko Emosional
Banyak investor pemula panik waktu harga turun, lalu buru-buru jual rugi. Contoh klasik: beli kripto saat FOMO, tapi pas turun malah dijual murah karena takut rugi lebih besar.

Gambar: Roller coaster melambangkan naik turunnya harga investasi, penuh tantangan tapi juga seru kalau siap mental.
Kesimpulan
Investasi itu bukan cuma soal mengejar untung, tapi juga tentang mengelola risiko. Dengan paham jenis-jenis risiko dan contohnya, kamu bisa lebih siap menghadapi segala kemungkinan. Ingat, jangan taruh semua uangmu di satu keranjang. Diversifikasi itu kuncinya!
Referensi:
makasih bang, artikel begini sangat membantu
BalasHapus😂
BalasHapus