![]() |
Ilustrasi risiko investasi bagi pemula |
Zaman sekarang, banyak yang terjun ke dunia investasi cuma karena ikut-ikutan. Teman dapet cuan dari saham, influencer flexing crypto, akhirnya kita ikut nyemplung. Tapi ingat, ini bukan lomba cepat-cepatan beli aset. Salah langkah, duit bisa hilang, hati ikut ciut.
1. Kalau Gak Punya Ilmu, Itu Namanya Judi
Beli aset karena “katanya bakal naik”? Hati-hati, itu bukan investasi, tapi spekulasi. Investor yang beneran tuh tahu apa yang dia beli, kenapa beli, dan kapan waktunya cabut. Tanpa ilmu, kamu cuma nebak-nebak sambil berharap hoki.
2. Gak Semua Investasi Cocok Buat Kamu
Setiap orang punya tingkat kenyamanan dan toleransi risiko yang beda-beda. Ada yang tahan liat grafik merah, ada juga yang baru turun 2% langsung gak bisa tidur. Jadi, kenali diri dulu sebelum milih instrumen.
Cerita nyata: Si Budi beli crypto tanpa riset. Begitu turun 50%, dia panik dan jual rugi. Kalau dia paham risikonya, mungkin dia stay dan malah profit dalam 2 tahun ke depan.
3. Gagal Paham = Gagal Kelola Risiko
Semua investasi itu ada risikonya, tapi bisa dikelola. Contoh:
- Risiko saham? Bisa diredam pakai diversifikasi.
- Risiko crypto? Bisa dikelola pakai stop-loss dan alokasi kecil.
- Properti? Riset lokasi dan pasar itu kuncinya.
Kalau gak tahu cara kerjanya, semua jadi jebakan Batman.
4. Jangan Termakan Janji Manis
Kalo ada yang bilang cuan 20% per bulan tanpa risiko, mending kamu mundur pelan-pelan. Gak ada investasi yang pasti untung. Yang ada, pasti ada risikonya. Semakin besar janji keuntungannya, biasanya makin gak masuk akal risikonya.
Kesimpulan
Ilmu itu pondasi. Jangan cuma karena FOMO kamu langsung beli aset. Luangin waktu buat belajar, cari tahu dulu, baru action. Soalnya dalam dunia investasi, musuh paling bahaya itu bukan pasar... tapi ketidaktahuan kamu sendiri.
Sangat bermanfaat buat pemula yang ingin memulai berinvestasi
BalasHapusTerima kasih, artikelnya sangat membantu
BalasHapusTerimakasih, sangat membantu
BalasHapus